JAKARTA.LENTERAJABAR.COM,--Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
telah mengubah nama varian virus corona dengan alfabet Yunani dan menanggalkan
penggunaan nama tempat untuk penyebutannya.
WHO mengatakan perubahan nama dilakukan lantaran nama ilmiah sulit
disebutkan, khususnya ketika melakukan komunikasi publik. Namun penggunaan nama
berdasarkan geografi dapat memicu stigmatisasi.
"Untuk menghindari hal ini dan untuk menyederhanakan komunikasi
publik, WHO mendorong otoritas nasional, media, dan lainnya untuk mengadopsi
label baru ini," ujar WHO.
Adapun nama-nama untuk varian baru virus corona adalah:
1.Alpha, untuk menyebutkan varian B.1.1.7 atau
Kent yang pertama kali diidentifikasi di Inggris.
2. Beta, untuk menyebutkan varian B.1.351 yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan.
3. Delta, untuk menyebutkan varian B.1.1617.2 yang pertama kali diidentifikasi di India.
4. Epsilion, untuk menyebutkan varian B.1.427 atau B.1.429 yang pertama kali diidentifikasi di Amerika Serikat.
5. Eta, untuk menyebutkan varian B.1.525.
6. Gamma, untuk menyebutkan varian P.1 yang
diidentifikasi pertama kali di Brasil.
7. Iota, untuk menyebutkan varian B.1.526 yang
diidentifikasi pertama kali di Amerika Serikat.
8. Kappa, untuk menyebutkan varian B.1.617.1 yang diidentifikasi pertama kali di India.
9. Theta, untuk menyebutkan varian P.3 yang diidentifikasi pertama kali di Filipina.
10. Zeta, untuk menyebutkan varian P.2 yang diidentifikasi pertama kali di Brasil.(Red/Dbs)