Caption: Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat mengunjungi beberapa lokasi yang menjadi tempat isolasi mandiri (isoman) masyarakat yang terinfeksi virus COVID-19
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,–Hampir satu setengah tahun pandemi COVID-19 terjadi di Indonesia termasuk di Jawa Barat. Selama itu gotong royong dan solidaritas masyarakat masih tinggi bahkan terus meningkat.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, sikap gotong royong masyarakat Jawa Barat cukup tinggi dan lebih baik dalam menghadapi pandemi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya sumbangan yang diterima untuk menolong masyarakat yang terpapar virus COVID-19.
"Gotong royong warga Jawa Barat sangat tinggi dan lebih baik di saat pandemi. Kami mendapat banyak sumbangan untuk disalurkan setiap hari, menandakan bahwa saling tolong menolong urusan keselamatan nyawa adalah semangat _sabilulungan, silih asih, silih asah, silih asuh yang merupakan khas dari rakyat Jawa Barat," kata Ridwan Kamil di Ujungberung, Kota Bandung, Rabu (13/7/2021).
Ridwan Kamil menjelaskan, COVID-19 merupakan penyakit kepadatan. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tetap patuh pada protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilitas).
"COVID-19 ini penyakit kepadatan. Jadi di desa ini karena padat perumahan maka potensi penyebarannya memang cukup besar oleh karena itu prokes 5M harus diperketat termasuk yang baru sembuh. Karena yang tertular dua kali itu banyak," kata Ridwan Kamil.
Oleh karena itu, Ridwan Kamil mengapresiasi masyarakat yang taat pada protokol kesehatan. Karena menurutnya, solusi pertama dalam mencegah penularan COVID-19 adalah taat pada protokol kesehatan.
"Saya mengapresiasi masyarakat yang taat pada aturan protokol kesehatan sebagai pencegahan karena penanganan COVID-19 itu solusinya bukan hanya di rumah sakit. Rumah sakit itu benteng terakhir solusi COVID-19," kata Ridwan Kamil.(Rie/Bgs)