Caption : Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menghadiri jumpa pers virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (10/8/2021). (Foto: Ist)
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,--Penanganan pandemi
COVID-19 di Jawa Barat (Jabar) terus membaik. Hal itu ditunjukan dengan
penurunan kasus aktif, tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19, dan
rendahnya rata-rata tingkat kematian kasus COVID-19.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta semua pihak
untuk menjaga momentum tersebut. Menurutnya, masyarakat harus tetap disiplin
menerapkan protokol kesehatan 5M. Satpol PP, TNI, dan Polri pun akan secara
intens mengawasi penerapan prokes 5M yaitu Memakai
Masker, Mencuci tangan pakai sabun di air mengalir,Menjaga jarak, Manjauhi
kerumunan dan Mengurangi aktivitas.
"Kami meminta TNI, Polri dan Satpol PP
untuk tetap siaga. Kalau lihat dari kedisiplinan melalui aplikasi, tingkat
kedisiplinan memakai masker 87 persen, jaga jarak 83 persen," kata Kang
Emil --sapaan Ridwan Kamil-- dalam jumpa pers virtual di Gedung Pakuan, Kota
Bandung, Selasa (10/8/2021).
"Mari kita jaga momentum kedisiplinan ini
apalagi kasus Delta sedang menyerang AS, Vietnam, Thailand, Filipina. Jangan
sampai kita diserang lagi karena tidak disiplin. Jadi kita monitor terus prokes
5M," imbuhnya.
Berdasarkan data Bersatu Lawan COVID-19 per 9
Agustus 2021, kasus aktif di Jabar berada di angka 82.802 atau 12,94 persen.
Angka ini mengalami penurunan sebesar 1,07 persen dibandingkan pekan
sebelumnya.
Tingkat kesembuhan secara total juga kini
berada di angka 546.105 yang mengalami kenaikan sebesar 8.800 atau 85,41
persen. Tingkat keterisian rumah sakit atau BOR juga mulai kembali turun. Saat
ini, berada di angka 40,33 persen. Sedangkan tingkat kematian Jabar berada di
angka 1,64 persen atau masih di bawah tingkat kematian nasional sebesar 2,90
persen.
"Kita jaga momentum turunnya kasus, BOR
juga (sudah turun)," ucap Kang Emil.
Selain itu, Kang Emil juga meminta agar data
penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten/Kota
dibedah lebih dalam. Jika mengacu pada data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Jabar per 10 Agustus, jumlah RT di Jabar yang berada di zona merah
mengalami penurunan 304 menjadi 3.194 selama PPKM Level 4 diterapkan.
"Yang kedua saya ada masukan dari Kepala
Daerah, PPKM level 3 level 4 tolong dibedah lebih dalam," ucapnya.
"Yang berikutnya kepada semua pihak kota/kabupaten, TNI, Polri agar
disiplin untuk memasukan data yang dijadikan acuan pusat,"pungkasnya.(Rie/Red)