BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,--Momen perayaan kemerdekaan dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Bandung untuk menggelorakan sebuah gerakan bernama Bandung Merdeka Dari Covid-19. Gerakan ini merancang sejumlah program di antaranya menggalang donasi melalui konser amal.
Konser amal ini dilaksanakan tepat di hari perayaan HUT ke-76 RI pada 17 Agustus 2021, mulai pukul 13.00 WIB hingga 21.00 WIB. Acara digelar secara virtual melalui sejumlah kanal Youtube, di antaranya chanel BMDC19, serta menggunakan aplikasi zoom meeting.
Inisiator Bandung Merdeka Dari Covid-19, Asep Warlan menuturkan, gerakan ini dibuat untuk mendayagunakan kelompok masyarakat yang rasional dan optimistis dalam menghadapi pandemi. Kelompok masyarakat ini selalu terpacu ingin melakukan beragam penanganan.
“Kami beberapa perguruan tinggi, LSM, dan beberapa pihak ingin mencoba membangkitkan kebersamaan. Kita harus berikhtiar karena tidak mungkin hanya mengandalkan pemerintah yang daya jangkaunya terbatas. Makanya kita mendayagunakan masyarakat. Jadi dari masyarakat untuk masyarakat,” ucap Asep, Selasa, 17 Agustus 2021.
Khusus untuk penggalangan dana, Asep menyatakan Bandung Merdeka Dari Covid-19 menjalin kerjasama dengan Yayasan Pikiran Rakyat. Proses penghimpunan donasi hanya melalui nomor rekening milik Yayasan Pikiran Rakyat saja guna menghindari adanya praktek penipuan.
Masih menurut Asep, pengumpulan donasi di Bandung Merdeka Dari Covid-19 tidak hanya pada saat konser amal saja. Namun akan dilakukan secara bertahap dalam kurun beberapa waktu ke depan.
“Tahap pertama kita sampai 20 Agustus. Kalau masih ada yang ingin menyumbang kita buka sampai 31 agustus. Kalau semangat ada dan tetap tinggi nanti kita buka lagi sampai ulang tahun Kota Bandung 25 September,” terangnya.
Asep mengungkapkan, donasi yang terkumpul tidak hanya disalurkan kepada masyarakat terdampak yang tengah isolasi mandiri (isoman). Namun juga turut menyasar para petugas atau pekerja yang berjuang melawan pandemi Covid-19 di Kota Bandung.
Saat ini, lanjut Asep, gerakan Bandung Merdeka Dari Covid-19 sudah menurunkan tim khusus untuk menghimpun data di lapangan terkait warga yang berhak menerima bantuan. Sekaligus memetakan penyaluran bantuannya agar tepat sasaran.
“Untuk yang isoman pasti, kemudian banyak juga pejuang lain yang harus kita bantu seperti nakes, sopir ambulans, penggali kubur, satpam, atau petugas lain. Karena mereka pejuang yang juga ingin merdeka dari Covid-19,” bebernya
Sebelumnya, Bandung Merdeka Dari Covid-19 menggelar acara doa bersama bertajuk Mengetuk Pintu Langit yang diikuti ribuan partisipan secara virtual pada 13 Agustus 2021.
Kemudian gerakan ini akan berlanjut dengan diskusi bersama para ahli dan akademisi membahas solusi keluar dari pandemi Covid-19.
“Ada webinar dengan perguruan tinggi, bagaimana kontribusi dari para ahli agar Covid-19 cepat selesai. Para pemikir dari berbagai bidang dari semua perguruan tinggi di Kota Bandung kita libatkan,” ujarnya
“Kedua, ada seminar kebangkitan ekonomi Kota Bandung. Karena ekonomi sudah mulai relatif merangkak ini, harus bisa lari. Jadi nanti kita undang pengusaha dan pegiat ekonomi,” imbuhnya.
Sementara itu, koordinator konser amal Bandung Merdeka Dari Covid-19, Apipudin mengungkapkan, para pengisi acara yang berpartisipasi pun tampil secara gratis.
“Solidaritas sesama warga. Itu diwujudkan seniman, artis, budayawan dengan tidak dibayar. Mereka sukarela menyumbangkan karyanya. Ini gotong royong dari warga,” kata Apip.
Sejumlah nama besar yang mengisi acara konser amal ini di antaranya Isyana Sarasvati, Doel sumbang, Yuki dan Bengbeng Pasband, Kuburan, orkes Pemuda Suka Klabing, Kang Ganjar Noor dan musisi balada Bandung, KPJ, Rika Rafika, Rita Tila, dan Ega Robot.
Ada juga kelompok penyanyi tunanetra Portamento dan sejumlah musisi lainnya.
Kemudian ada stand up komedi dari Mr. Jun, penyair Iman Soleh dan Kiyai Matdon dengan dipandu oleh MC Mang Saswi, Pesona 3 Kumis (Iink Rosemary, Willy Preman Pensiun, Budi Iyenk), serta Vebista Tessa.
Selain itu, enam orang pelukis yakni Rahmat Jabaril, Diyanto, Isa Perkasa, Rio Genta, Anton Popo dan Raditia Siboro juga turut menyumbangkan karyanya untuk dilelangkan dan hasilnya didonasikan.
“Ketika saya datangi, mereka sangat menyambut baik. Dan sebagai warga yang lahir dan besar di Bandung, mereka merasa seperti punya utang budi kepada Bandung," katanya.
"Mereka ingin berkontribusi bagi Kota Bandung. Para artis, seniman dan budayawan ini masih memiliki rasa cinta bagi Kota Bandung,” beber Apip.*