Caption : Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menerima bantuan oksigen cair dari berbagai pihak. |
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,-- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) menerima bantuan oksigen cair PT Migas Hulu Jabar ONWJ (MUJ ONWJ) yang ikut memasok 20 ton oksigen cair dari ISO Tank yang distribusikan kepada seluruh rumah sakit dan pasien Covid-19 Isolasi Mandiri (Isoman) di Jabar.
Pemprov Jabara menerima bantuan oksigen cair dari beberapa
donatur diantaranya MUJ ONWJ, Sinasmas Group Sumatra Selatan, Krakatau Posco,
Krakatau Steel, Aico Energi- Serba Dinamik, Pupuk Sriwidjaja, Kemenkes RI dan
Tanoto Foundation.
Selain bantuan satu isotank, MUJ ONWJ juga turut mendukung
penyaluran tabung oksigen yang dilakukan oleh Tim Posko Oksigen Jabar. Tabung
oksigen tersebut disalurkan di rumah sakit di penjuru Jawa Barat.
Direktur Utama MUJ ONWJ, Ryan Alfian Noor mengatakan, pihaknya
berkomitmen untuk mendukung kegiatan tim Posko Oksigen Jawa Barat dalam
memenuhi pasokan oksigen ke Rumah Sakit di Jawa Barat untuk penanganan
Covid-19.
"Sesuai dari arahan Pak Gubernur Jabar, Tim Posko
Oksigen Jawa Barat akan terus melakukan usahanya untuk terus mencari sumber,
solusi dan pemetaan pendistribusian oksigen agar kebutuhan harian Jabar tetap
terjaga,” ucap Ryan dalam keterangannya, Minggu (1/8/2021).
Sementara itu, Gubenur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan,
oksigen cair tersebut jika dikonversikan akan menjadi ribuan tabung gas
oksigen.
"Kita lihat neracanya lalu dikirim ke seluruh penjuru
mata angin termasuk 20 persen dari oksigen yang datang dibagi dua ada yang ke
rumah sakit dan rumah-rumah warga," ucap Emil, sapaan akrabnya.
Emil mengatakan, dalam menangani pandemi Covid-19 khususnya
pemenuhan kebutuhan oksigen perlu kolaborasi dengan semua pihak termasuk
korporasi. Kerja sama ini terealisasi berkat komunikasi dan hubungan baik yang
kemudian ditindak lanjuti secara teknis oleh Posko Oksigen Jabar.
Ia melaporkan, berkat dukungan semua pihak angka keterisian
rumah sakit rujukan Covid-19 kini sudah turun di angka 65 persen. Namun, ia
tetap mengingatkan bahwa pandemi belum berakhir.
"Perjalanan belum usai karena kita tidak tahu kapan
pandeminya akan usai, apakah ada gelombang tiga. Makanya ketersediaan oksigen
ini menjadi penting agar kita lebih siap," pungkasnya.(Red)