Caption : Wakil Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil meninjau vaksinasi massal Sesko AU di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat
KAB BANDUNG BARAT.LENTERAJABAR.COM,–Wakil Ketua Percepatan Vaksinasi Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil menyapa warga di lokasi vaksinasi massal Sesko AU Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Kedatangan Atalia untuk mengapresiasi dan memberi semangat warga dari segala umur karena telah mau divaksin.
"Saya hari ini hadir untuk menyapa akang, teteh, bapak, ibu sama adik-adik sekalian juga ada yang usianya 12 tahun ke atas. Ada yang 12 tahun, ada yang 13 tahun," ujar Atalia ketika berinterkasi dengan warga di Sesko AU, Rabu (25/8/2021)
Menurut Atalia, vaksinasi massal di kompleks tentara merupakan ikhtiar Jabar keluar dari pandemi COVID-19. Desember 2021 Jabar harus rampung memvaksin 37 juta warganya. Saat ini baru sekitar 12,7 juta orang yang telah disuntik vaksin.
"Jadi akhirnya bahwa kita memang harus melakukan berbagai upaya jemput bola. Semakin dekat kepada masyarakat akan semakin baik," katanya.
Sosialisasi dan edukasi vaksin juga terus dilakukan. Mengingat masih banyak misinformasi, disinformasi, dan hoaks yang membuat ada kelompok masyarakat tak mau divaksin.
"Dan termasuk juga yang paling penting bagi kita adalah bagaimana agar masyarakat tergerak mau divaksin. Jangan sampai tempat vaksinasi kosong gara-gara masyarakat tidak paham," kata Atalia.
Atalia berharap vaksinasi massal ini mendapat promosi dari media sehingga akselerasi lebih cepat lagi dan pada akhirnya Jabar mencapai kekebalan komunal (herd immunity).
"Harapannya semakin cepat kita mencapai herd immunity tersebut maka kita akan kembali menjadi normal. Dalam arti bahwa kegiatan-kegiatan pariwisata atau juga kaitannya dengan perekonomian masyarakat lainya itu bisa kembali seperti semula," tutup Atalia.
Selain meninjau vaksinasi massal, Atalia juga memberikan bantuan sembako kepada Caddy Poltak Golf Course Sesko AU, Lembang. Pramugolf atau asisten pegolf (caddy) termasuk profesi yang terdampak pandemi COVID-19.(Rie/Red)