Caption : Ketua Kwarda Pramuka Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil saat memberi pengarahan pada Muscab XII/ 2021 Kwarcab Pramuka Subang, di Bumi Kitri Pramuka Subang,
SUBANG.LENTERAJABAR.COM,–Ketua Kwarda Pramuka Jawa Barat Atalia Praratya
Ridwan Kamil menegaskan tidak boleh ada lagi
lagi ketua majelis pembimbing cabang (mabicab) merangkap jabatan sebagai
ketua kwartir cabang (kwarcab).
Hal itu dikatakan Atalia saat memberikan arahan pada
pembukaan Musyawarah Cabang (Muscab) XII/ 2021 Kwarcab Pramuka Subang, di Bumi
Kitri Pramuka Subang, Rabu (8/9/2021).
"Tidak boleh lagi ada rangkap jabatan ketua Mabicab dan
Kwarcab, Subang harus menjadi contoh untuk kwarran (kwartir ranting) maupun
kwarcab lainnya se-Indonesia," ujar Atalia.
Muscab merupakan forum tertinggi organisasi kepramukaan di
tingkat kabupaten/ kota yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali.
Tujuannya menetapkan arah organisasi dan memilih kepengurusan baru.
Atalia mengatakan, dalam melaksanakan muscab hendaknya
berpedoman pada AD/ ART gerakan pramuka yang merupakan motor dinamisasi
organisasi agar bisa maju dan berkembang.
"Saat menyusun rencana kerja juga harus memperhatikan
tugas pokok, fungsi dan tujuan gerakan pramuka," kata Atalia.
Secara khusus, Atalia meminta Kwarcab Subang harus
bersinergi dengan visi dan misi pemerintah Kabupaten Subang. Kemudian, Kwarda
Jabar juga memiliki rencana strategis seperti penguatan program pramuka peduli,
inovasi di masa adaptasi kebiasaan baru dan digitalisasi.
"Rencana program yang dihasilkan haruslah kreatif,
inovatif, adaptif dan penuh manfaat bagi masyarakat luas," ujar Atalia.
Muscab XII/ 2021 Kwarcab Pramuka Subang dilaksanakan dengan
menerapkan protokol kesehatan. Perwakilan kwarran pun hanya dihadiri oleh satu
orang. Dalam kesempatan itu Atalia berpesan, carilah pemimpin yang mampu
memimpin dirinya sendiri, mau turun ke lapangan dan berkolaborasi dengan semua
elemen.
"Pemimpin yang tepat itu mengatakan lets go bukan go
karena kita tidak akan pernah membuat perubahan sendirian," tegasnya.(Rie/Gst)