Caption : Ketua PGRI Kota Bandung, Cucu Saputra
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,--Ketua PGRI Kota Bandung, Cucu Saputra, menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas pada 8 September 2021 mendatang.
Menurut Cucu, pelaksanaan PTM di Kota Bandung tidak boleh sampai melanggar aturan yang telah ditetapkan.
"Pernyataan sikap PGRI Kota Bandung terkait PTM, PGRI Kota Bandung menyatakan sikap mendukung PTM terbatas dengan landasan pertimbangan, pertama tidak ada regulasi satu pun yang dilanggar. SKB 4 Menteri. Inmendagri no 35, dan Perwal Kota Bandung no 83. Intinya di level 3 boleh PTM terbatas," kata Cucu di Pendopo Kota Bandung, Senin 6 September 2021.
PGRI juga ingin sekolah yang nanti melaksanakan PTM terbatas, juga memprioritaskan siswa yang selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) mengalami kendala.
"PTM terbatas diprioritaskan untuk kelompok masyarakat secara sosial ekonomi kurang mendukung untuk PJJ," sambungnya.
Karena itu, PGRI Kota Bandung menyarankan untuk dilakukannya blended learning atau pembelajaran gabungan.
Sehingga siswa yang melakukan PTM dapat terlayani, juga siswa lainnya tetap dapat mengikuti pembelajaran dari rumah.
Cucu menegaskan, PTM yang akan segera dimulai harus dilaksanakan dengan kehati-hatian.
"Untuk itu saran dan masukan dari PGRI, PTM agar dilakukan secara cermat dan hati-hati dengan mengoptimalkan protokol kesehatan. Jangan dilakukan dengan tergesa-gesa. Artinya verifikasi harus dilakukan secara cermat dan teliti sesuai prosedur yang berlaku," tegasnya.
Ia menambahkan, bahwa pelaksanaan PTM tidak hanya terbatas namun juga bertahap.
Cucu mendorong satuan pendidikan untuk tetap melaksanakan PJJ.
"PTM tidak hanya dilakukan terbatas tapi dilakukan bertahap. Ide PGRI adalah PTM tebatas dan bertahap. Terakhir, mendorong satuan pendidikan untuk tetap menyediakan layanan pendidikan jarak jauh," pungkasnya.