Caption : Kondisi jembatan kayu di perbatasan Simpang – Kab. Garut & Cempakasari – Kab. Tasikmalaya sebelum di perbaiki. |
GARUT.LENTERAJABAR.COM,-- Terhitung 15 tahun usia jembatan kayu di perbatasan Simpang – Kab. Garut & Cempakasari – Kab. Tasikmalaya. Jembatan tersebut sudah lapuk termakan usia.
Terkadang, roda motor yang melalui jembatan tersebut tersangkut di sela-sela kayu. Sungguh kondisi yang membahayakan orang-orang yang melaluinya. Bahkan, jika air sungai di bawahnya meluap naik karena banjir besar 5 tahunan, tentu arusnya akan merobohkan jembatan.
Kondisi ini ditangkap oleh Relawan Nusantara dan Sinergy for Humanity (S4H) dari Sinergi Foundation. Bergotong-royong dari donasi kebaikan para donatur, akhirnya mereka membangun jembatan gantung.
“Ini dibangun sepenuhnya oleh masyarakat dari dua desa, yang tanpa lelah bekerja siang-malam. Mereka bekerjasama sehingga jembatan ini bisa terwujud sekarang,” kata Asep Irawan, CEO Sinergi Foundation.
Caption : Kondisi jembatan kayu di perbatasan Simpang – Kab. Garut & Cempakasari – Kab. Tasikmalaya setelah di perbaikan |
Keberadaan jembatan ini pun sangat disyukuri oleh dua siswa SMP, Dikeu dan Winda. Mereka menuturkan, dulu kondisi jembatan tersebut sungguh menghambat mereka menuntut ilmu di sekolah yang terletak di Simpang - Garut (SMP keduanya sudah tidak menerapkan daring). Padahal mau tak mau, mereka harus melalui jembatan ini karena tidak ada jalan lain.
“Alhamdulillah, semoga jembatan dari Relawan Nusantara & Sinergy for Humanity bisa awet, bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” kata Winda.
Jembatan bernama Merah Putih ini membentang sepanjang 80 meter. Lain dengan sebelumnya, jembatan ini tidak terbuat dari kayu dan berisi material yang lebih kuat. Asep berharap, masyarakat dari kedua desa bisa memelihara jembatan ini dengan baik hingga bertahun-tahun kedepan. (Red)
Keterangan Vidio :Ini kondisi jembatan sebelum diperbaiki.. antar desa terhubung hanya dgn jembatan ini saja.. kondisinya memprihatinkan