Caption : Gubernur Ridwan Kamil
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,--Gubernur Ridwan Kamil melepas 19 kepala keluarga (KK) calon transmigran dari Jawa Barat akan berangkat ke Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Dadahup, Kabupaten Kapuas,Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Diharapkan calon transmigran tersebut tak hanya mandiri secara ekonomi, tapi juga berkontribusi dalam pembangunan daerah yang ditempati.
Lebih lanjut dikatakan Gubernur, program transmigrasi masih berlangsung setiap tahunnya. Transmigrasi ini,tutur Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, merupakan salah satu upaya untuk mengurangi angka pengangguran.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angkatan kerja di Jabar pada 2021 sebesar 24,74 juta, yang bekerja sebanyak 22,31 juta orang dan yang menganggur sebanyak 2,43 juta (9,82%).
"Kita upayakan definisi perluasan lapangan kerja ini, tidak hanya menambah lowongan pekerjaan yang ada di Jabar tetapi meluaskan mereka-mereka yang belum bekerja untuk bisa ikut program transmigrasi di wilayah-wilayah Indonesia,"papar Kang Emil. Program transmigrasi ini ditangani Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Desa.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jabar (Disnakertrans Jabar) Taufik Garsadi mengatakan, transmigran dari Jabar banyak diminati oleh berbagai provinsi di Indonesia, seperti Kalimantan Tengah, Aceh, Sulawesi Tengah.
Para calon transmigran ini disaring oleh Disnaker di tingkat kabupaten/kota dan telah dibekali berbagai keterampilan untuk bertahan hidup dan mengembangkan usaha.
Ia mengatakan, seharusnya tahun ini Jabar mendapatkan jatah 45 KK untuk bertransmigrasi, tetapi karena pandemi COVID-19 anggaran terelokasi dan hanya bisa mengakomodasi 19 KK. Nantinya para transmigran ini akan mendapatkan fasilitas berupa rumah, tanah dua hektar, lahan usaha satu, lahan usaha dua dan pekarangan.
"Untuk keberangkatan tidak bisa begitu saja melepas, kita mengecek kesiapan karena jangan sampai masyarakat kita yang ingin kesejahteraan sampai sana malah tersiksa. Kemarin lahannya belum siap karena banjir, kita perlu penanganan air dan segala macamnya. ternyata direspon pemerintah pusat dan pemerintah Kalimantan Tengah," katanya.
"Golnya itu pertama ekonomi, titipan dari kita masyarakat Jabar itu kreatif jadi mudah-mudahan tadi diminta bupati setempat, karena orang Jabar itu bisa mengajak sekitar, kita harap dengan dibekali disini produk yang tadinya mentah bisa diolah, bisa punya nilai tambah dan mengisi kebutuhan daerah tersebut," pungkas Taufik.(Rie/Red)