Caption : Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati (dok seskab)
JAKARTA.LENTERAJABAR.COM,- Mulai 1 April 2022, tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) akan menjadi 11 persen.
Peningkatan tarif PPN menjadi 11 persen mulai 1 April 2022 mendatang sesuai dengan Undang-Undang tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).
Kenaikan PPN menjadi 11 persen menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, hanya naik 1 persen dari PPN sebelumnya dan ini masih berada di bawah rata-rata PPN dunia.
“Kalau rata-rata PPN di seluruh dunia itu ada di 15 persen, kalau kita lihat negara OECD dan yang lain-lain, Indonesia ada di 10 persen. Kita naikkan 11 (persen) dan nanti 12 (persen) pada tahun 2025,” ungkap Sri Mulyani sata mengisi salah satu acara dikutip leja.com dari laman resmi Setkab.
Diakui Sri Mulyani, saat ini perhatian masyarakat dan dunia usaha tengah fokus pada pemulihan ekonomi pascapandemi.
Namun demikian hal tersebut dinilai tidak akan menghalangi pemerintah untuk membangun pondasi perpajakan yang kuat. Terlebih selama masa pandemi APBN menjadi instrumen yang bekerja luar biasa, sehingga perlu untuk segera disehatkan.
“Jadi kita lihat mana-mana yang masih bisa space-nya di mana Indonesia setara dengan region atau negara-negara OECD atau negara-negara di dunia. Tapi Indonesia tidak berlebih-lebihan,” tandasnya.
Sri Mulyani menekankan, pajak merupakan salah satu bentuk gotong royong dari sisi ekonomi Indonesia dari yang relatif mampu.
Menurut dia, pajak yang dikumpulkan akan digunakan kembali kepada masyarakat.
“Kita jelas masih butuh pendidikan yang makin baik, kesehatan yang makin baik, kita butuh bahkan TNI kita yang makin kuat, polisi yang makin hebat supaya kepastian hukum bagus, keamanan kita bagus. Itu semuanya bisa dikerjakan, kita capai, dan kita bangun setahap demi setahap kalau pondasi pajak kuat,” pungkasnya.**