JAKARTA.LENTERAJABAR.COM, - Sinergi
Foundation menginisiasi Wakafa (WakafpreneurAcademy), lembaga edukasi wakaf
(plus entrepreneurship), guna mengakselerasi penguatan karakter dan peningkatan
kapasitas nazhir
(pengelola wakaf), serta mendorong spirit wirausaha muslim untuk aktif berkontribusi
optimalkan kebermanfaatan wakaf.
"Potensi wakaf
yang demikian besar di negeri ini belum diimbangi kapasitas pengelolaan harta
benda wakaf yang memadai. Ini yang menginspirasi kami untuk menggagas Wakafa
(Wakafpreneur Academy)," kata CEO Sinergi Foundation, Asep Irawan di sela
penandatanganan kerjasama penyelenggaraan pelatihan dan sertifikasi kompetensi
nazhir antara Sinergi Foundation sebagai inisiator Wakafa (Wakafpreneur
Academy) bersama Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) BWI, Jumat 8 April 2022 di
Jakarta.
Hadir juga dalam
kesempatan tersebut Ketua LSP BWI, Prof. Dr.Nurul Huda, SE., MM., M.Si, serta
Managing Director Wakafa, HB Sungkaryo.
Ihwal masih rendahnya
kapasitas Nazhir, Prof. Nurul Huda mengamini pandangan CEO Sinergi Foundation,
Asep Irawan.
Dalam risetnya tahun
2017, Komisioner Badan Wakaf Indonesia (BWI) ini memetakan tantangan/ persoalan
utama Nazhir (pengelola wakaf), antara lain: rendahnya kompetensi dalam
pengelolaan harta benda wakaf,
Nazhir bukan sebagai profesi utama, melainkan aktivitas sambilan alias paruh waktu. Hal initentu berdampak pada pengelolaan harta benda wakaf yang belum optimal.
Padahal, kata Ketua LSP
BWI ini, jika dikaitkan dengan karakteristik profesi, maka Nazhir bisa
dikatakan profesi atau bidang pekerjaan yang butuh kompetensi tertentu.
Terlebih, ia
menambahkan, Undang-Undang (UU) No. 41
Tahun 2004 tentang Wakaf mengamanahkan tugas dan hak pengelolaan wakaf adalah
di tangan Nazhir sebagai pihak yang menerima harta benda wakaf dari muwakif
untuk dikelola dan dikembangkan sesuai dengan peruntukannya.
"Maka kerjasama
antara LSP BWI dengan Wakafa (WakafpreneurAcademy) Sinergi Foundation ini
sangatlah strategis bagi pengembangan wakaf ke depan. Saya sangat mendukung dan
mengapresiasi langkah ini," ungkap Nurul Huda.
Sementara itu, HB
Sungkaryo Managing Director Wakafa Sinergi Foundation mengapresiasi respon LSP
BWI, yang membuka ruang kolaborasi yang lebar, sebagai ikhtiar meningkatkan
kapasitas Nazhir wakaf.
"Saya sangat
mengapresiasi respon cepat LSP BWI yang membuka ruang kolaborasi. Semoga upaya
meningkatkan optimaliasi pengelolaan wakaf melalui sebentuk ikhtiar membangun
kualitas manusianya (nazhir) ini dapat berjalan sesuai harapan,"
pungkasnya.(Red/**)