Caption : Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul pada kegiatan Milenial SmarTren Ramadan 1443 H, di SMA Negeri 2 Banjar Jl. KH. Moh. Sanusi Kec. Langensari Kota Banjar.
KOTA BANJAR.LENTERAJABAR.COM, -- Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mendorong para guru sebagai tenaga pendidik untuk membangun hubungan yang baik dengan siswa/ siswi di sekolah. Dengan begitu para guru dapat menjadi orang tua yang berperan mengayomi anak- anak peserta didik di lingkungan sekolah.
Demikian arahan Wagub Jabar pada kegiatan Milenial SmarTren Ramadan 1443 H, di SMA Negeri 2 Banjar Jl. KH. Moh. Sanusi Kec. Langensari Kota Banjar, Jumat (22/4/2022).
Sebagai poros utama pendidikan, guru harus berperan sebagai pendidik yang memberikan pengajaran sekaligus bimbingan, penilaian, dan melakukan evaluasi terhadap perkembangan para siswa sebagai peserta didik. Lebih dari itu, hubungan emosional yang terbangun dengan baik antara guru dan siswa diharapkan dapat menghadirkan perhatian yang baik pula terhadap perkembangan siswa.
"Saya ingin ada kedekatan antara guru dengan siswa, ngobrol di sela- sela kegiatan belajar. Sehingga tidak hanya jadi guru hanya di kelas, jadi mereka (para siswa) datang ke sekolah tenang, karena merasa ada orang tua di sekolah," kata Pak Uu-- sapaan karibnya.
Maka Pak Uu juga mendorong pola pembelajaran efektif, sehingga sasaran yang ingin dicapai pada setiap mata pelajaran dapat terpenuhi.
"Kalau bisa jangan terlalu banyak tugas," kata dia.
Pak Uu percaya, para guru sebagai tenaga pengajar sudah paham bagaimana metode pembelajaran yang efektif. Maka Wagub mendorong konsistensi terhadap hal tersebut.
Selain itu, Ia pun mendorong agar selain materi pembelajaran di sekolah, pembentukan karakter dan akhlak para siswa juga dilakukan dengan metode yang efektif. Ini demi hadirnya generasi Jabar yang paripurna sejalan dengan cita- cita Juara Lahir dan Batin.
"Saya sering menyampaikan juga bahwa Jabar Juara Lahir Batin termasuk dalam dunia pendidikan. Jadi tidak hanya pendidikan yang bersifat duniawi, kami ingin juga pendidikan yang bersifat ukhrawi," katanya.
Maka pelaksanaan Smart Pesantren (SmartTren), menjadi salah satu program inovasi yang dilaksanakan selama bulan Ramadan agar hadir generasi milenial yang berakhlakul karimah.
"Dengan harapan SmartTren membuat semangat siswa. Tujuannya ingin membangun karakter siswa siswi tingkat menengah atas di Jabar, supaya multidimensi, Juara pada dimensi ukhrawi dan duniawi sekaligus," ungkap Pak Uu.
"Kami tidak mau anak siswa SMA menjadi pribadi yang sekuler. Karena tidak pernah mengaji di sekolah tidak dididik ukhrawi-nya, sehingga mereka tidak memikirkan agama," tambah dia.
"Mari kita arahkan anak- anak, dorong anak -anak oleh para guru untuk belajar ilmu ukhrawi," pungkasnya.(Rie/**)