Caption : Pendamping program Waqf Integrated Farm (WIF), Ma’ruf Faisal Jaenuri.
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,- Hari Raya idul Adha semakin
dekat di depan mata, umat muslim pun mempersiapkan diri untuk melaksanakan Raya
Idul Adha dengan mempersembahkan hewan kurban terbaik sebagai wujud taqarrub
kepada Allah Ta’ala.
Namun bahagia menyambut
Idul Adha, masyarakat kini dilanda kekhawatiran dengan berita kehadiran virus
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau juga dikenal dengan Foot and Mouth Disease
(FMD) yang menyerang hewan berkuku belah/genap, termasuk hewan kurban.
Dikutip dari laman
Pemprov Jabar, hewan yang tertular PMK terlihat lemah, lesu, kaki pincang, air
liur berlebihan, tidak mau makan, dan mulut melepuh. Tingkat kematiannya cukup
tinggi pada hewan muda atau anak-anak.
Meski mengkhawatirkan,
karena tingkat penularannya cukup tinggi namun pencegahan dapat dilakukan.
Seperti yang diikhtiarkan oleh pendamping program Waqf Integrated Farm (WIF),
Ma’ruf Faisal Jaenuri.
Lelaki yang akrab
disapa Faisal ini menyatakan, ia dan seluruh petugas di WIF telah siap
menghadapi dan melakukan tindakan antisipasi virus PMK.
“Langkah pencegahan
yang kami lakukan sekarang itu di antaranya tidak menerima pengunjung baik itu
tamu dari kantor atau peternak lain, selain pegawai sini itu dilarang masuk.
Karena memang penyebaran virusnya kan cepat,” jelas Faisal.
Meski virus PMK ini
dapat menyebar dengan cepat, imbuh Faisal, namun sebenarnya virus PMK ini mudah
mati. Karena itu, Faisal juga melakukan penyemprotan disinfektan di kandang,
lingkungan kandang, mes, hingga tempat pusat karyawan.
“Kemarin kami telah
melakukan penyemprotan disinfektan, insya Allah, pekan ini akan dilakukan
penyemprotan lagi.”
Selain memperhatikan
kandang dan lingkungan kandang, WIF juga melakukan pengecekan kondisi domba
secara berkala. Jika ditemukan domba yang terindikasi PMK, kami pisahkan di
kandang lain.
“Alhamdulillah hingga
hari ini, belum ada domba yang positif PMK. Semoga tidak ada yang tertular
virus PMK ini,” harap Faisal. **