Caption : Salah satu jembatan yang dibangun (foto istimewa)
BANDUNG.LENTEREAJABAR.COM,- Sosial media beberapa waktu lalu dikejutkan dengan warga yang dikabarkan
rela menjual ginjal demi bisa membangun jembatan di daerahnya di Kab. Mongondow
Utara (Bolmut) yang terputus karena tersapu banjir. Pembangunan jembatan ini
sudah mangkrak selama 16 tahun terakhir.
Di Indonesia sendiri, ternyata masih banyak jembatan yang rusak. Data
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan ada sekitar
4,4 Juta meter jembatan dalam kondisi rusak di Indonesia (Data PUPR, 2020).
Kerusakan jembatan ini disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya oleh
bencana alam. Sepanjang tahun 2021 saja, BNPB merilis total bencana alam yang
terjadi di Indonesia selama rentang tahun 2021 mencapai 3.058 kejadian.
Akibat bencana tersebut, ada ribuan meter jembatan yang turut terkena
dampak. Baik rusak ringan, sedang, hingga parah.
Sejalan dengan itu, Sasaka sebagai lembaga kemanusiaan yang fokus di bidang
pembangunan jembatan, turut berperan membantu perbaikan serta pembangunan
jembatan di beberapa wilayah yang membutuhkan.
Selama 2 tahun berdiri, Sasaka bekerja sama bersama lembaga-lembaga
nirlaba, sudah membangun jembatan sepanjang 489 meter yang tersebar di 11
wilayah di Indonesia, mulai dari Bogor, Banten, Sukabumi hingga Sulawesi
Selatan.
Fokus Sasaka bukan hanya sekedar membangun jembatan, tetapi juga
memberdayakan masyarakat sekitar untuk ikut gotong royong dalam pembangunan
jembatan.
Direktur Sasaka, Komaludin, mengungkapkan, jembatan ini dibangun untuk
kepentingan masyarakat. Maka, masyarakat di sekitar wilayah juga harus turut
dilibatkan dalam pembangunannya.
"Jembatan bukan sekedar menghubungkan antar wilayah. Tetapi juga bisa
memudahkan mobilitas masyarakat. Yang tadinya pergi sekolah atau bekerja harus
mengarungi sungai, dengan adanya jembatan jadi lebih mudah. Itu sebabnya semua
orang harus diberdayakan demi kepentingan bersama" ucap Komal.
Sasaka sendiri merupakan bagian dari Sinergi Foundation, lembaga filantropi
yang mengelola wakaf, zakat, dan infak sedekah.
Dalam membangun jembatan, Sasaka menggunakan operasional dari dana infak
sedekah yang bersumber dari para donatur. Visinya adalah membangun 1 juta meter
jembatan untuk bangsa.
Dalam waktu dekat, Sasaka berencana akan turut berpartisipasi dalam
membangun jembatan yang sempat viral di Kab. Mongondow Utara (Bolmut). Proses
survey tengah dijalankan. Bila memungkinkan, Sasaka siap membuka kolaborasi
dengan banyak pihak untuk menyelesaikan pembangunan jembatan ini.**