Hal tersebut ia sampaikan seusai pembagian buku tabungan Bantuan Modal Produktif bagi Pelaku Usaha Mikro Tahap I Tahun 2022, di Kantor Kecamatan Cibeunying Kidul, Jalan Sukasenang Raya, Kota Bandung, Kamis (13/10/2022).
"Tahun ini merupakan pencanangan pemulihan nasional, dan stimulus ekonomi ini diharapkan dapat berdampak positif pada perekonomian Kota Bandung," tuturnya.
Dalam kegiatan tersebut, dibagikan stimulus bantuan berupa uang sebesar Rp150 ribu yang dilakukan setiap bulannya, selama tiga bulan sejak Oktober. Stimulus bantuan ini diberikan kepada 5.000 pelaku usaha mikro di Kota Bandung.
Menurut Faozi, kendati tidak terlalu besar, namun bantuan ini akan sangat berarti bagi para pelaku usaha mikro di Kota Bandung. Terutama dalam upaya mempertahankan keberlanjutan usahanya.
"Saya yakin pengusaha mikro ini akan lebih cermat dalam mengelola keuangannya dalam pengembangan usahanya," ujarnya.
Ia mengimbau kepada pelaku usaha mikro yang menerima stimulus bantuan tersebut, untuk tidak bersikap konsumtif. Sehingga memanfaatkannya semaksimal mungkin dalam menjaga usahanya tetap berjalan.
Lebih jauh, pihaknya juga mendorong agar dinas terkait melakukan pengawasan kepada warga yang mendapat bantuan stimulus tersebut dalam rangka memastikan agar tepat sasaran juga mengetahui kendala yang terjadi di lapangan.
"Ketika ini bisa survive dan berhasil mengembangkan usahanya, maka menjadi kebanggaan bagi kami. Sehingga perlu untuk diperluas dan jumlah yang menerimanya lebih banyak," ujarnya.*