Caption : Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM, -- Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengemukakan, bahwa mewujudkan Jabar Digital Province sejalan dengan visi terwujudnya Jabar Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi.
Khususnya pada misi kelima, yakni mewujudkan tata kelola pemerintahan yang inovatif dan kepemimpinan yang kolaboratif antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/ kota.
Ini disampaikan Setiawan Wangsaatmaja saat memberikan pemaparan pada Penilaian Smart Province, yang ia ikuti secara daring dari Jabar Command Center, Kota Bandung, Selasa (1/11/2022).
Setiawan pun menyebutkan sejumlah program yang dijalankan Jabar demi mendukung Smart Province atau Jabar Digital Province, di antaranya melalui pembangunan Command Center, pengembangan Integrated Government Dashboard, serta Ekosistem Data Jabar, yang meliputi Jabar Satu Data, Satu Peta, dan Open data.
Selain itu, dibentuk Unit Jabar Digital Service (JDS), serta revitalisasi dan integrasi Website Jabar Juara (Integrated Portal Jabar).
"Visi transformasi digital Jawa Barat, yakni menjadikan Jabar sebagai provinsi terdepan dalam penggunaan data dan teknologi untuk mendukung layanan publik dan perumusan kebijakan yang lebih responsif, adaptif, dan inovatif," ungkap Setiawan.
Lebih lanjut ia menerangkan, implementasi inovasi digital mencakup ekosistem data, informasi dan layanan publik Jabar, serta ekosistem layanan administrasi pemerintah.
Secara umum, grand design ekosistem layanan digital Jabar ditunjukan dengan kehadiran dua portal layanan, yaitu Portal Administrasi Pemerintahan untuk ASN, serta Portal Layanan Publik untuk Bisnis dan Masyarakat Umum.
Ada pula beberapa aplikasi, seperti untuk ASN tersedia SIAP Jabar, lalu untuk para pimpinan seperti Gubernur, Wagub, Sekda, juga para Kepala OPD tersedia akses Dashboard Jabar.
Sedangkan bagi masyarakat umum terdapat aplikasi Sapawarga, dan bagi entitas bisnis dapat mengakses portal jabarprov.go.id.
"Selain itu, dalam menghadapi pandemi, Jabar pun menanganinya dengan sentuhan digital, yakni selang satu hari setelah Jabar dideklarasikan situasi darurat COVID-19. JDS meluncurkan website Pikobar, dan 16 hari kemudian, aplikasi Pikobar dirilis," ujar Setiawan.
"Pikobar menyediakan data secara real time dan layanan penanganan COVID-19 yang terintegerasi," tambahnya.
Pikobar pun sudah diinstal sekitar 1,2 juta pengguna, sekitar 5 juta-an pengakses website, hingga mendapat penghargaan, yakni sebagai Pelayanan Publik Terbaik dalam Penanganan COVID-19 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tahun 2020. Selain itu Spesial Award for Resiliency dari IDC Digital Transformation Award, juga tahun 2020.
Pikobar pun terus dikembangkan, hingga memiliki sekitar 32 fitur layanan, termasuk layanan multivitamin, obat, dan oksigen secara gratis bagi 13.818 warga Jabar, serta 17.006 layanan telekonsultasi.
"Jabar juga terus mendorong hadirnya mal pelayanan publik digital yang terintegerasi pada 27 kabupaten/ kota agar pelayanan semakin cepat, mudah, dan murah," ujarnya.
Menurut Setiawan, hingga kini aplikasi Sapawarga dan Pikobar terus bertransformasi menuju Jabar Super Apps sebagai platform yang memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi, layanan, hingga menyampaikan aspirasi.
Aplikasi Sapawarga misalnya, kini terintergrasi dengan layanan kependudukan, kesehatan, ketenagakerjaan, pajak, layanan khusus RW, serta terintegrasi pula dengan domain layanan lainnya.(Rie/Red)