Caption : ibu Sari (52 Tahun) beserta keluarga kecilnya
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,|- Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengaku pihaknya baru menerima informasi dari masyarakat terkait adanya rumah tidak layak huni (Rutilahu) milik Sari yang posisinya tak jauh dari kantornya (Pemkot Bandung).
Atas informasi tersebut ia beserta jajaran langsung melakukan pengecekan ke lapangan Jalan Linggawastu Dalam No. 206. Ia pun menyatakan merasa turut prihatin atas kondisi sebuah rumah tidak layak huni (Rutilahu) yang selama ini dihuni ibu Sari (52 Tahun) beserta keluarga kecilnya.
Kondisi rumah dengan atap yang sudah lama amblas hingga menganga lebar dan hanya ditutup dengan terpal bekas itu, terpaksa ditempati ibu Sari serta anaknya, yang untuk menyambung hidupnya ibu Sari menjadi buruh cuci pakaian, nyetrika atau pekerjaan rumah lainnya.
Walau keberadaannya tidak jauh dari pusat pemerintahan Kota Bandung namun Rutilahu yang terletak di tersebut tidak tersentuh program Rutilahu akibat aturan.
Atas kondisi warganya tersebut, Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyambangi rumah ibu Sari dan memberikan bantuan renovasi serta bantuan biaya kontrak selama proses renovasi berlangsung juga Modal Usaha dan pelatihan yang difasilitasi Dinas Sosial Kota Bandung.
"Kami mendapat informasi dari warga. Jadi sebelum ini berlama-lama, kita ingin segera membenahi dari awal. Mudah- mudahan bisa cepat selesai," harap Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Jumat (4/10/2022) saat menyambangi Rutilahu Ibu Sari.
Terkait pernyataan walikota tersebut, timbulah sekelumit pertanyaan yang dilontarkan salah seorang warga tentang kinerja aparat setingkat Lurah dan Camat.
“Selama ini aparat kewilayahan kemana ? Seharusnya Lurah dan Camat melaporkan atau menyampaikan kondisi apa adanya bukan ABS (asal bapak senang). Jangan sampai walikota baru tahu hal2 yang buruk justru dari masyarakat bukan dari aparatnya,” celetuk salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, ketika ditemui wartawan, Senin (8/11/2022).
Jadi kesanya seprti Wali Kota Kebakaran Jenggot, baru tahu dari masyarakat dan ramainya pemberitaan. Kan aneh,” tambahnya.**