KOTA BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,-- Festival kuliner kenamaan di Bandung, Keuken, kembali digelar, Minggu 27 Agustus 2023. Selain menghadirkan ratusan produk kuliner terbaik, acara tahun ini juga membawa semangat keberlanjutan dan kolaborasi.
Co-Founder dan Festival Director Keukeun 2023, Meizan D. Nataadiningrat mengatakan ini kali ke-12 Keukeun diselenggarakan di Kota Bandung.
“Tahun ini Keuken kembali digelar di satu venue yang pernah digunakan 10 tahun yang lalu yakni Laswi Heritage. Tahun ini temanya tema ‘Stories on A Plate’," katanya.
Tahun ini Keuken berkolaborasi dengan tiga sustainability partner yaitu Namasindo, Plepah dan Food Bank Bandung.
Namasindo yang mengumpulkan sampah-sampah plastik dan organik untuk direcah. Sampah Organiknya kemudian akan dijadikan pupuk, sampah anorganik nantinya didaur ulang menjadi produk yang bermanfaat.
Sedangkan Plepah yaitu salah satu start up yang memanfaatkan atau mengembangkan pelepah menjadi piring atau kemasan makanan yang ramah lingkungan. Plepah ini membagikan 5.000 piring kemasan makanan kepada tenant untuk dimanfaatkan pada event Keuken 2023.
Kolaborasi lainnya dengan Food Bank Bandung. Panitia, Tenant dan Food Bank Bandung akan mengumpulkan semua makanan yang masih layak konsumsi dan membagikannya ke teman-teman yang kurang mampu di hari yang sama.
“Mungkin yang menjadi spesial di tahun ini kita berkolaborasi dengan berbagai sektor bukan hanya dari tenant Food & Beverage saja namun dari kurang lebih 135 tenant, ada juga makers, art exhibition, food truck, dan tahun ini juga dimeriahkan oleh live music performance diantaranya dari Panji Sakti dan Tulus,” jelasnya.
Salah satu pengunjung, Dhatu Rembulan berharap, dengan banyaknya acara festival kuliner ini bisa melahirkan banyak Local Hero Bandung.
“Seneng banget tahun ini bisa dateng ke Keuken lagi. Tempatnya enak sih lebih luas, cuma kalau boleh usul ditambahkan kursi-kursi dekat tenant kuliner," katanya.
Sementara itu, Uden yang merupakan perwakilan mitra Keuken 2023 mengatakan ide Plepah berawal dari keresahan kemasan makanan yang tidak ramah lingkungan.
“Ide Plepah berawal dari keresahan banyaknya kemasan plastik dan stereoform, tahun 2018 kita mencoba berinovasi membuat kemasan ramah lingkungan. Plepah sendiri berbahan dasar pelepah pinang yang notabene menjadi agriculture waste atau limbah pertanian. Sampai saat ini kita sudah bekerja sama dengan beberapa ritel dan produk-produk di Kota Bandung," jelas Uden. (red/ras)