BALI.LENTERAJABAR.COM, -- Pemda Provinsi Jawa Barat meraih empat Bhumandala Award 2023. Penghargaan tersebut diserahkan Badan Informasi Geospasial (BIG) Republik Indonesia di Discovery Plaza Hotel Kuta, Bali, Senin (6/11/2023).
Empat penghargaan tersebut yakni medali emas Bhumandala Award Nama Rupabumi, medali emas Bhumandala Kanaka dengan inovasi Simantri Mantap atau Sistem Informasi Pemantauan dan Penanaman Pelihara Pohon, medali perak Bhumandala Batas Wilayah, dan Medali Perunggu Bhumandala Ariti dengan inovasi "Web Penataan Ruang Berbasis GIS”.
Dalam sambutannya mewakili Pj. Gubernur Jabar, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jabar Dicky Saromi menuturkan bahwa untuk Bhumandala Nama Rupabumi tersebut merupakan yang kedua kalinya diterima Jabar.
"Kami bersyukur mendapat empat Bhumandala ini, untuk Bhumandala Rupabumi tentunya atas support semua pihak, salah satunya dengan melakukan pembinaan bimtek ke kabupaten/kota, kerja sama dengan berbagai pihak agar dengan target lima juta data rupabumi," ucap Dicky.
"Beberapa program, satu desa seratus nama, sangat efektif dalam menelaah nama rupabumi untuk diapikasikan ke SINAR (Sistem Informasi Nama Rupabumi) dan puncaknya diundang paparan di markas PBB New York untuk mempresentasikan pemanfaatan nama rupabumi dalam mitigasi bencana," imbuhnya.
Sedangkan untuk Bhumandala Kanaka, Pemda Provinsi Jabar memiliki Simantri Mantap yang merupakan sistem penanganan lahan kritis di Jabar melalui monitoring bibit pohon yang ditanam, dengan kegunaan visualisasi realtime , penyebaran hasil produksi kehutanan termonitor dan bisa langsung di- monitoring , dan dampaknya pengurangan lahan kritis seluas 81 ribu hektare di Jabar.
Kemudian untuk Bhumandala Batas Wilayah, Pemda Provinsi Jabar melakukan penegasan batas desa dalam rangka penataan desa di Jabar. Desa dan kelurahan di Jabar tahun ini telah menyelesaikan batas desa dan kelurahannya yang berguna dalam menata tata ruang desa.
Untuk Bhumandala Ariti, Pemda Provinsi Jabar memiliki inovasi bernama “Wargi Jabar” yang merupakan sistem dalam rangka menjawab kebutuhan penyediaan data geospasial rencana tata ruang Jabar sekaligus mewujudkan integrasi data dan informasi penataan ruang dengan sistem one stop click.
Sementara itu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam sambutannya mengatakan bahwa melalui pemanfaatan geospasial bisa membantu dalam kebijakan-kebijakan strategis.
"Isu-isu strategis ini (di Indonesia) memerlukan analisis berbasis keruangan atau geospasial untuk menentukan kebijakan dan strategi penyelesaian masalah secara tepat,” ucap Siti Nurbaya.
Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Muh Aris Marfai dalam sambutannya menyampaikan bahwa inovasi yang masuk tahun ini sebanyak 70 inovasi, yang akan membantu program kerja pemerintah dalam pemetaan dasar.
“Tantangan ke depan bagi BIG untuk menyediakan informasi geospasial yang lebih akurat dan detail kepada Pemda agar tidak perlu repot lagi dalam menyusun peta dasarnya ketika mau mengembangkan inovasi maupun aplikasi,” kata Muh Aris.
Penghargaan Bhumandala 2023 merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan dari Badan Informasi Geospasial (BIG) kepada Kementerian, Lembaga, maupun Pemerintah daerah yang berhasil mengembangkan dan menerapkan inovasi pemamfaatan Informasi Geospasial (IG) dalam tata kelola pemerintahan.
Dalam acara itu, beberapa kabupaten dan kota di Jabar menerima penghargaan di antaranya, Pemda Kota Bandung menerima penghargaan Emas Bhumandala Kanaka melalui program pemamfaatan data spasial dalam tata kelola pemerintahan, Pemda Kabupaten Bandung terbaik kedua Bhumandala Nama Rupabumi dan Kabupaten Cianjur mendapatkan terbaik ketiga.
Sebelum acara penyerahan penghargaan, dilaksanakan seminar international “Asia Pasific Geospasial Forum” dengan tema Embracing Geospatial Innovation for Sustainable World pada 6-10 November 2023 yang dihadiri oleh pakar dari dalam dan luar negeri. (rie/red)