Caption : Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono saat memimpin Rapat Monitoring dan Evaluasi Target Kinerja Perangkat Daerah Triwulan IV 2023 di Pendopo Kota Bandung, Selasa 30 Januari 2024.
KOTA BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,- Sebanyak 81 persen proyek strategis dan janji kepala daerah Kota Bandung selama tahun 2023 telah terealisasi. Hal tersebut disampaikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Eric M. Attauriq pada Rapat Monitoring dan Evaluasi Target Kinerja Perangkat Daerah Triwulan IV 2023 di Pendopo Kota Bandung, Selasa 30 Januari 2024.
"Dari 55 proyek strategis, 45 pekerjaan yang telah selesai dan ada juga yang masih dalam penyelesaian sampai saat ini. Salah satunya yang sedang diselesaikan itu pembangunan gedung UPT Puskesmas Cibuntu. Sekarang sudah mencapai 92 persen," ungkap Eric.
Sedangkan pada janji kepada daerah, Eric mengatakan, terdapat dua janji yang masih belum tercapai 100 persen. Di antaranya pembangunan flyover atau underpass. Dari target 5 unit, telah terealisasi 4 unit.
"Satu lagi masih proses pembangunan, itu flyover Ciroyom," ujarnya.
Selain itu, sambungan air bersih baru yang semula ditargetkan bisa mencapai 25.000 SR, kini telah terealisasi 21.244 SR.
Meski RPJMD telah berakhir, ia mengaku, seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) pengampu harus terus memonitor dan melaporkan progres pencapaian dua janji kepala daerah tersebut.
Eric menambahkan, pada sektor laju inflasi, Kota Bandung berada di bawah angka inflasi Jabar dan nasional yakni 0,63 persen.
"Meski tahun 2022 kita sempat menjadi tertinggi yakni 7,45 persen. Namun, alhamdulilah tahun 2023 inflasi Kota Bandung bisa lebih terkendali," ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono menyampaikan, berkaitan dengan janji kepala daerah dan proyek strategis harus benar-benar dipertimbangkan pertanggungjawabannya.
"Argumentasinya harus clear. Pun dengan proyek strategis yang ditetapkan kepala daerah, ini harus benar-benar strategis. Proyek strategis harus memberikan dampak positif bagi Kota Bandung," tutur Bambang.
Ia berharap rencana pada tahun 2024, dengan Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang ada, proyek strategis bisa lebih terstruktur.
"Misalnya, kita punya 29 taman tematik, itu bisa dioptimalisasi. Atau ducting kabel fiber yang rencananya ada 13 titik. Saat ini baru dua yang selesai. Kita dorong ke PT. BII untuk segera diselesaikan. Kerapian dan keamanan menjadi penting apalagi kunjungan ke Kota Bandung sekarang sudah cukup tinggi," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Yayan A. Brilyana menyebutkan, seluruh target Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan smart city telah mencapai target.
"SPBE dan smart city Kota Bandung berada di angka sangat baik. Kami juga telah melakukan penurunan kabel di Jalan Riau dan Dago. Sudah ada 13 ruas jalan yang punya jalur ducting di bawah," jelas Yayan.
"Lalu, perapian kabel juga sudah rutin kami lakukan setiap hari. Sudah ada jadwalnya juga sampai 3 bulan ke depan. Ada 30 ruas jalan yang akan kami rapikan kabelnya," lanjut Yayan.
Sedangkan Kepala Dinas Koperasi dan UKM (DiskopUKM) Kota Bandung, Atet Dedi Handiman mengatakan, selama 2023 jumlah UMKM di Kota Bandung mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2022 jumlah UMKM di Kota Bandung mencapai 9.149 pelaku. Pada tahun 2023 naik menjadi 9.686 pelaku.
"Asetnya naik dari tahun 2022 sebesar Rp490 miliar. Sedangkan tahun 2023 menjadi Rp579 miliar," kata Atet.
Omzet UMKM pun naik dari Rp1,07 triliun di tahun 2022 menjadi Rp1,3 triliun di tahun 2023.
Penyerapan tenaga kerja dari para pelaku menegah mikro juga mengalami kenaikan. Sebelumnya di tahun 2022 sebanyak 23.406 orang naik menjadi 26.110 orang di tahun 2023.
"Sedangkan jumlah PKL menurun dari 22.359 menjadi 19.705 di tahun 2023. Ada 1.129 PKL yang telah direlokasi ke 23 lokasi penataan," sebutnya.
Ia menambahkan, dari hasil pendampingan, para PKL yang telah tertata tersebut mengalami kenaikan omzet dari sebelumnya Rp58 miliar naik menjadi Rp60 miliar. (rie/din)