Menurut Achmad Nugraha, hal tersebut merupakan bagian dari patisipasi warga dan pemerintah yang peduli terhadap lingkungannya. Seperti membersihkan gorong-gorong dan solokan, dari sampah.
"Biasanya lurah dan pak rw mengajak warga untuk turun, membersihkan gorong-gorong. Bagaimana warga bisa hidup dengan bersih, sehat dan nyaman," ujarnya, pada Musrenbang Kecamatan Batununggal, di Hotel Grand Asrilia, Kota Bandung, Selasa (20/2/2024).
Dengan membersihkan sampah di gorong-gorong dan selokan, maka dapat mengurangi potensi banjir di pemukiman warga.
"Ini merupakan upaya perbaikan, yang merupakan kepentingan bersama kita semua," ujarnya.
Selain itu, ia juga menerangkan perlu adanya inovasi dalam penyelesaian sampah di Kota Bandung. Terlebih saat ini, TPA Sarimukti sudah mengurangi kuota pengakutan sampah, termasuk dari Kota Bandung.
"Inovasi insinerator, yakni pembakaran sampah dengan cara yang ramah lingkungan, Perda-nya juga belum dihapus. Ini perlu diperhatikan karena untuk kepentingan bersama," katanya.
Ia juga menambahkan pembangunan yang dilakukan di setiap wilayah harus tuntas, sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Sehingga harus ada skala prioritas, maka pembangunan itu harus tuntas. Sehingga adanya peningkatan pembangunan dari tahun ke tahun," ujarnyaa.(red/rio)