Notification

×

Iklan

Iklan

Anggota Komisi IV Daddy Rahanady Minta Pemerintah disemua Tingkatan Cari Solusi Atasi Banjir

Rabu, 06 Maret 2024 | 09:02 WIB Last Updated 2024-03-06T02:02:55Z


KABUPATEN CIREBON.LENTERAJABAR.COM
,- Hujan dengan intensitas tinggi berdampak terhadap ratusan rumah warga di Desa Ciuyah Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon Jawa Barat, terendam bajir besar akibat hujan yang turun terus menerus dari mulai malam hingga pagi hari ini, Rabu (6/2/2024).


Banjir yang melanda  Desa ini merupakan kali ke 38 dalam tahun 2024 ini dan hampir tidak pernah disentuh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Padahal Desa Ciuyah Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon juga adalah bagian dari Provinsi Jawa Barat. 


Wakil rakyat daerah pemilihan Jabar 12 Drs.H. Daddy Rahanady mengungkapkan,Jadi, saya mohon dengan sangat agar musibah ini juga diperhatikan secara serius. Butuh penanganan serius untuk wilayah yang rutin kebanjiran seperti ini dalam keterangannya kepada lenterajabar.com pagi ini melalui whatsApp .


Jadi, saya mohon dengan sangat agar musibah ini juga diperhatikan secara serius. Butuh penanganan serius untuk wilayah yang rutin kebanjiran seperti ini.


Lebih lanjut dikatakan politisi senior Paerai Gerindra, ini memang daerah pemilihan saya. Namun yang memprihatinkan, wilayah ini bahkan pernah kebanjiran 38 kali dalam setahun.




Ini PR besar, terutama untuk BBWS Cimanuk-Cisanggarung. Sungai Ciberes memang sangat butuh TPT. Kalau tidak,  "Ciberes tak akan pernah beres",tegas Daro sapaan akrab Daddy Rahanady .


Lebih lanjut legislator partai berlambang kepala burung garuda ini Juga menghimbau untuk Pemda Kabupaten Cirebon  Pemprov Jabar, dan Pemerintah Pusat,


Pemerintah di semua tingkatan bisa menggunakan dana cadangan untuk menanggulangi bencana seperti ini.

Jadi, sekali lagi, ini butuh perhatian serius untuk dicarikan solusinya.


Untuk itu Daddy Rahanady Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat yang membidangi pembangunan ini memberikan solusi.


Pertama, angkat sedimentasi. Kedua, buang hasil pengerukan itu. Saya pernah ngobrol dengan para Kuwu sekecamatan Waled. Tempat buangnya ada. Yang selama ini dilakukan hanya pengerukan sedimentasi dan dibuang di pinggir kali. Makanya ketika hujan turun, hasil pengerukannya masuk lagi ke sungai. Sedimentasi ga habis-habis.

Ketiga, buat TPT sepanjang DAS Ciberes.(rie/red)

×
Berita Terbaru Update