Caption : Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat H. Toto Purwanto Sandi, S.E, M.I.Pol (ketiga pojok kanan batik biru) saat kunker ke Dinkes DIY |
KOTA BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,- Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya untuk menurunkan angka tengkes atau kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis (stunting) pada tahun 2024.
Pemerintah provinsi Jawa Barat menargetkan angka Stunting menjadi 14 persen pada akhir tahun 2024. untuk mencapai target itu diperlukan upaya ganda dari mulai pemenuhan gizi pada ibu hamil hingga menyediakan infrastruktur yang mumpuni seperti akses air bersih dan sanitasi.
Terkait hal tersebut Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat yang membidangi kesejahteraan rakyat (kesra) salah satunya kesehatan dalam upaya mendukung pengentasan stunting melakukan studi komparatif kedaerah yang telah berhasail menekan stunting .
Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat H. Toto Purwanto Sandi, S.E, M.I.Pol mengungkapkan baru-baru Komisi V bersama Dinas Kesehatan Jabar melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk mendapatkan informasi terkait upaya percepatan penurunan stunting.
Lebih lanjut dikatakan kang TPS sapaan akrab Toto Purwanto Sandi,kunjungan kerja ini bertujuan untuk belajar dari keberhasilan DIY yang mampu menekan angka stunting secara signifikan,tutur wakil rakyat daerah pemilihan (dapil) Jabar X meliputi Kabupaten Purwakarta dan Karawang ini.
Kang TPS menjelaskan dipilih DIY sebagai lokasi kunkar karena provinsi ini secara konsisten menunjukkan hasil positif dalam penanganan stunting. Saat ini, angka stunting di DIY tercatat sebesar 16%, menjadikannya peringkat kelima terendah secara nasional,jelas Politisi senior partai berlambang bintang mercy ini.
"Saya sebagai anggota Dewan sangat mengapresiasi capaian yang diraih oleh DIY. Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan langkah konkret bagi kami dalam mempercepat penurunan angka stunting di Jawa Barat."ungkap Bendahara Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Barat ini.
Ditambahkan Kang TPS,dengan adanya kolaborasi dan pertukaran informasi ini, diharapkan upaya penanganan stunting dapat lebih maksimal dan memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat di Jawa Barat.
Untuk itu, Komisi V DPRD Jabar minta komitmen Pemprov Jabar dalam upaya menekan dan menurunkan angka Stunting. Bahkan Komisi V juga mendorong agar Pemprov Jabar meningkatkan koordinasi dan konsulidasi program dengan pemerintah pusat dan Kabupaten/kota se Jabar.
“ Kita juga minta pemprov Jabar untuk meningkatkan pengawasan dan evaluasi secara berkelanjutan untuk dapat mempercepat penurunan Stunting, sehingga target 14 persen di akhir tahun 2024, benar-benar dapat tercapai”,pungkas Wakil Sekretaris IX DPD PD Provinsi Jawa Barat.(Rie/AdPar)