Notification

×

Iklan

Iklan

Waket II Edwin Senjaya Sampaikan Tausiah Bertema Suri Tauladan Rasulullah Sebagai Pemimpin Umat

Kamis, 17 Oktober 2024 | 18:59 WIB Last Updated 2024-10-23T12:18:53Z

Caption : Wakil Ketua II DPRD Kota Bandung, Dr. H. Edwin Senjaya, S.E., M.M., menghadiri undangan pengajian majelis taklim yang digelar Muslimah Baiturrahmah, di Masjid Baiturrahmah, Riung Bandung, Kecamatan Rancasari, Kamis 17 Oktober 2024. Robby/Humpro DPRD Kota Bandung.


BANDUNG.LENTERAJABAR.COM
, -- Wakil Ketua (Waket) II DPRD Kota Bandung, Dr. H. Edwin Senjaya, S.E., M.M., menghadiri undangan pengajian majelis taklim yang digelar Muslimah Baiturrahmah, di Masjid Baiturrahmah, Riung Bandung, Kecamatan Rancasari, Kamis 17 Oktober 2024.


Edwin Senjaya menyampaikan tausiah berkenaan dengan tema Suri Tauladan Rasulullah sebagai pemimpin umat. 


Menurut Edwin, menjadikan suri tauladan Rasulullah sebagai uswatun hasanah atau teladan yang mulia untuk ditiru berkaitan juga dengan mengharapkan rahmat Allah dan meningkatkan keimanan serta ketaqwaan sebagai muslim. 


"Sebagaimana telah dijelaskan dalam Q.S. Al-Ahzab ayat 21, bahwa telah datang pada diri Rasulullah Saw., itu benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat serta banyak mengingat Allah," ujarnya.


Edwin menuturkan, terdapat empat teladan atau sifat baik Rasulullah yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin dalam Islam, yaitu Siddiq, Amanah, Tablig, dan Fathonah.


Shiddiq artinya jujur. Kejujuran adalah sikap utama yang selalu dipegang Rasulullah dalam memimpin. Kejujuran ini pula yang semestinya tertanam dalam diri setiap pemimpin. Pemimpin yang jujur tidak akan membohongi dirinya maupun kepada rakyat. 


Kemudian, Amanah artinya mampu menjalankan sekaligus menjaga kepercayaan yang diembankan di pundak secara profesional. Dan sifat inilah juga yang seharusnya dimiliki setiap pemimpin, dengan menyadari bahwa amanah dirinya adalah untuk melayani kepentingan rakyat.


Selanjutnya, Tabliq adalah menyampaikan kebenaran dan berani mengungkap kebathilan. Kepemimpinan Rasulullah ditopang oleh sikap transparansi, keterbukaan, dan selalu menyuarakan kebenaran apa pun risikonya.


Dan Fathanah artinya cerdas. Kecerdasan, kemampuan menguasai persoalan dan mengatasi masalah. Rasulullah dalam memberikan arahan, menentukan kebijakan, dan mengambil keputusan selalu mendasarkan pandangan beliau pada ilmu. Dari pemimpin yang cerdas dan berilmu akan lahir kebijakan-kebijakan yang tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan rakyatnya.


"Maka pemimpin yang baik dan dicontohkan oleh Baginda Nabi Muhammad Saw., selain selalu mengutamakan kepentingan orang lain, namun, juga sangat menginginkan kesejahteraan dan keselamatan umatnya bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat nanti," ucapnya.


Edwin pun berpesan berkaitan dengan akan tibanya masa penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah pada 27 November 2024, maka kriteria atau ciri pemimpin sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah haruslah menjadi dasar dalam penentuan pilihan. 


"Saya titip, pilihlah pemimpin yang memiliki kriteria-kriteria tersebut. Jangan terjebak oleh partai politik, karena semua partai pada umumnya memiliki tujuan yang sama, yaitu membawa kebaikan, tapi yang membedakan adalah figur atau sosok calon kepala daerahnya. Mudah-mudahan pemimpin ke depan benar-benar bisa melaksanakan tugasnya sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw.," katanya* 

×
Berita Terbaru Update