Caption :Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Kadisnaker) Kota Bandung, Drs. Andri Darusman M.Si., saat Basa Basi Podcast Pokja PWI Kota Bandung, Senin (13/1/2025).
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,- Memiliki fungsi dalam pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis di bidang ketenagakerjaan. Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bandung terus melakukan langkah dan inovasi guna melayani masyarakat dalam menciptakan perluasan kesempatan kerja.
Untuk memberikan layanan perluasan kesempatan kerja dan menekan angka pengangguran terbuka di Kota Bandung, Disnaker Kota Bandung telah menjalankan program dan rencana kerja, diantaranya melalui pelatihan kerja, pemagangan hingga program padat karya.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Kadisnaker) Kota Bandung, Drs. Andri Darusman M.Si., mengatakan tingkat pengangguran terbuka di Kota Bandung sebelum masa Covid-19 di angka 8,1% atau sekitar 100 ribu orang. Namun setelah terjadinya pandemi, angka melonjak menjadi 11,46% atau kurang lebih 160 ribu orang yang membutuhkan pekerjaan.
Hal itu disampaikan Andri Darusman dalam chanel YouTube Basa Basi Podcast Pokja PWI Kota Bandung, yang tayang pada Senin (13/1/2025). Dengan mengangkat judul 'Peran Aktif Disnaker Kota Bandung Dalam Meningkatkan Kesempatan Kerja dan Menekan Pengangguran' (backlink video: https://www.youtube.com/watch?v=trDlhnoRI6k )
Namun pasca pandemi covid-19 tahun 2022, kata Andri, angka pengangguran turun menjadi 9,5%. Begitu juga pada tahun 2023 terus mengalami penurunan menjadi 8,83%.
"Nah sekarang tahun 2024 Alhamdulillah turun menjadi 7,4 persen, kurang lebih 90 ribuan yang membutuhkan pekerjaan," ujar Andri Darusman.
Meski mampu menekan angka pengangguran terbuka, Kadisnaker Kota Bandung memastikan angka pengangguran tidak mungkin bisa menyentuh 0 persen. Sebab setiap tahunnya ada lulusan baru dari dunia pendidikan yang membutuhkan pekerjaan, bila tidak meneruskan pendidikannya.
"Dari 7,4 persen angka pengangguran terbuka pada tahun 2024, 40 persennya itu adalah fresh graduate atau lulusan yang sekolah menengah kejuruan (SMK) dan SMA yang tidak melanjutkan sekolah (ke tingkat perguruan tinggi)," jelasnya.
Karenanya untuk menekan dan memberikan peluang dan kesempatan kerja bagi warga Kota Bandung, pemerintah melalui Dinas Ketenagakerjaan melakukan upaya dan program guna menurunkan angka pengangguran.
"Kita targetkan tingkat pengangguran terbuka bisa ditekan di angka 6,4 atau 6,5 persen di tahun 2025," yakinnya.
Guna menekan angka pengangguran terbuka di Kota Bandung, Disnaker memiliki 3 strategi yang bakal diterapkan. Mulai dari melaksanakan pelatihan-pelatihan kerja, pemagangan, bursa kerja hingga pelaksanaan program padat karya.
Selama tahun 2024, Disnaker Kota Bandung telah melaksanakan pelatihan kerja untuk 13 jenis dan bidang pelatihan. Mulai dari kuliner, tata rias, web designer hingga digital marketing.
Rating pertama pelatihan di Kota Bandung ini adalah di bidang kuliner atau makanan. "Terutama pelatihan katering, karena mungkin di Kota Bandung itu enak tidur dan enak makan," selorohnya.
Andri Darusman mengungkapkan, penurunan angka pengangguran terbuka di Kota Bandung itu dengan bermunculannya para pelaku usaha atau wirausaha baru. "Karena memang pelatihan ini tujuannya untuk membentuk dan mewujudkan wirausaha baru," ungkapnya.
Selama tahun 2024, Disnaker Kota Bandung telah melaksanakan pelatihan dengan angka partisipasi mencapai 9 ribu orang. Untuk tahun 2025, Disnaker Kota Bandung pun menargetkan bisa melaksanakan pelatihan terhadap 15 ribu masyarakat.
Untuk meningkatkan pelayanan lebih cepat, Disnaker Kota Bandung juga melakukan inovasi dengan cara layanan jemput bola ke masyarakat yang diberi nama MASTER (Mobil Anjungan Sahabat Ketenagakerjaan).
"Mobil ini menjemput layanan ke kewilayahan-kewilayahan, ke kelurahan atau event-event di Kota Bandung. Di mobil Master ini bisa melayani layanan-layanan seperti hal nya di kantor, membuat kartu kuning atau kartu prakerja," jelas Andri.
Dijelaskan Andri, selain adanya MASTER, sebenarnya Disnaker Kota Bandung juga melayani layanan secara online melalui aplikasi New Bima. "Gak perlu susah-susah, pengen bikin surat kuning ke platform Bandung Sadayana nanti ketemu di sana dengan aplikasi yang namanya New Bima. Semua layanan ada di sana, mulai dari pengaduan, mau konsultasi atau mau daftar pelatihan, semua ada di sana," papar Andri.
Bukan hanya itu, dalam aplikasi New Bima masyarakat atau para pencari kerja juga bisa langsung melihat perusahaan-perusahaan yang sedang membutuhkan tenaga kerja.
"Perusahaan juga masuk aplikasi New Bima itu. Sebenarnya job fair itu setiap hari kita lakukan di aplikasi itu secara online. Perusahaan jika membutuhkan tenaga kerja ada di aplikasi ini, butuh keahlian dan kompetensi yang seperti apa bisa dicari di (aplikasi) ini," terangnya. (*)