![]() |
Caption : Anggota Banggar DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Raden Tedi,S.T.,M.M, |
Rombongan Banggar DPRD dan Sekda diterima Pelaksana Harian Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri Horas Maurits Panjaitan beserta jajaran.
Anggota Banggar DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Raden Tedi,S.T.,M.M, mengatakan kunker ini ke Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri RI dalam rangka konsultasi implementasi Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD TA 2025.
Menurut Kang Tedi politisi senior Partai Amanat Nasional(PAN),Semoga konsultasi dan diskusi ini dapat memberikan wawasan serta solusi dalam optimalisasi pengelolaan keuangan daerah untuk pembangunan yang lebih efektif dan efisien sesuai asta cita yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Aturan penting lain yakni Keputusan Menteri Keuangan Nomor 29 tahun 2025 tentang Penyesuaian Rincian Alokasi TKD menurut Provinsi/ Kabupaten/ Kota TA 2025 dalam Rangka Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD TA 2025.
Lebih lanjut Kang Tedi mengungkapkan APBD 2025 Jabar telah ditetapkan di akhir 2024, dan sudah dielaborasi ke dalam Pergub.Namun merujuk pada tiga peraturan baru tersebut, maka Pemdaprov harus melakukan penyesuaian, efisiensi dan rencana relokasi yang diselaraskan dengan visi misi kepala daerah terpilih hasil Pilgub 2024. papar wakil rakyat daerah pemilihan (dapil) Jabar XI (Kab. Sumedang, Kab. Majalengka dan Kab Subang)
Sementara itu, Plh Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri Horas Maurits Panjaitan berujar, efisiensi yang dilakukan dalam rangka pencadangan Transfer ke Daerah (TKD) tidak boleh menganggu belanja- belanja yang sifatnya wajib, seperti belanja pegawai, pemeliharaan rutin, dan sebagainya, agar tidak terganggu.
Sehingga, efisiensi sedianya dilakukan agar Pusat maupun Daerah menggunakan anggaran secara efisien dan mengurangi pengeluaran yang tidak praduktif demi kepentingan rakyat.
Sejalan itu, demi keselarasan dengan visi misi kepala daerah terpilih yang tak lama lagi akan dilantik, maka rancangan APBD Perubahan direncanakan agar dapat disusun lebih cepat, yakni di sekitar bulan Maret.(Red/AdPar)