Notification

×

Iklan

Iklan

Ketua DPRD Kang Asmul: Kesiapsiagaan Momentum Penting Sadarkan Publik tentang Bencana

Sabtu, 26 April 2025 | 20:20 WIB Last Updated 2025-04-27T11:32:04Z

Caption : Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Bandung menghadiri acara Apel Kesiapsiagaan Bencana Nasional Tingkat Kota Bandung Tahun 2025, di Plaza Balai Kota Bandung, Sabtu, 26 April 2025.Nuzon/Humpro DPRD Kota Bandung.

 

KOTA BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,- Ketua DPRD Kota Bandung H. Asep Mulyadi, S.H., bersama beberapa Anggota DPRD Kota Bandung yakni, H. Soni Daniswara, S.E.; Aswan Asep Wawan; dan Asep Sudrajat, S.A.P., menghadiri acara Apel Kesiapsiagaan Bencana Nasional Tingkat Kota Bandung Tahun 2025, di Plaza Balai Kota Bandung, Sabtu, 26 April 2025.


Dalam kesempatan tersebut, pimpinan dan anggota DPRD Kota Bandung turut melakukan peninjauan berbagai sarana prasarana mitigasi kebencanaan yang dimiliki oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, dan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung.


Ketua DPRD Kota Bandung yang akrab disapa Kang Asmul mengatakan, peringatan hari kesiapsiagaan nasional menjadi momentum yang penting untuk kembali menyadarkan masyarakat, terhadap potensi kebencanaan yang terjadi di setiap wilayah, termasuk di Kota Bandung.


"Kesiapsiagaan bencana menjadi hal yang sangat penting untuk mengingatkan kita bahwa bencana alam itu bisa kapan saja terjadi, dan kita hanya bisa mempersiapkan diri sebelum bencana itu terjadi," ujarnya.


Kang Asmul menuturkan, Kota Bandung termasuk daerah yang rentan terhadap berbagai bencana alam, seperti banjir, longsor, lainnya. Kesiapsiagaan kebencanaan menjadi yang perlu terus diedukasi dan sosialisasikan kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama anak-anak usia sekolah.


"Edukasi dan sosialisasi kesiapsiagaan kebencanaan harus terus diinformasikan kepada masyarakat, bagaimana tindakan antisipasi saat bencana alam itu datang. Sehingga apabila sudah memiliki pemahaman yang cukup, masyarakat tidak perlu panik atau bingung, tetapi tanggap untuk ikuti alur mitigasi dari proses evakuasi yang sudah diberikan sebelumnya," ucapnya.


Terkait sarana prasarana mitigasi yang dimiliki oleh institusi terkait, Kang Asmul menilai keberadaan sarana prasana tersebut cukup lengkap. Namun, Kang Asmul berharap sejumlah peralatan tersebut tidak sampai harus digunakan, artinya bencana alam tidak terjadi Kota Bandung.


"Tentu kita berharap kebencanaan tidak terjadi di Kota Bandung, sehingga alat-alat yang cukup lengkap ini tidak perlu dipakai. Tapi kalaupun suatu saat terjadi bencana, kita sudah siap untuk bisa menyelamatkan banyak masyarakat," tuturnya.


Kang Asmul menambahkan, sarana prasarana mitigasi kebencaaan yang dimiliki oleh instansi penanggulangan bencana di Kota Bandung perlu ditingkatkan secara jumlah. Terlebih, Kota Bandung memiliki jumlah penduduk yang besar.


"Tentu saja perlu diperluas dan diperbanyak, tadi misalnya di sektor kesehatan, kemudian di dapur umum, karena warga Kota Bandung dengan lebih dari 2,5 juta jiwa, tidak akan cukup bila hanya terbatas di sini, dan juga alhamdulillah saat ini kita juga memiliki Perda dan Badan Kesiapsiagaan Bencana Daerah, mudah-mudahan dapat semakin menyempurnakan yang telah ada," katanya.* 

×
Berita Terbaru Update